Halaman

Assalamu'alaikum

selamat Datang, ahlan wa sahlan, welcome in my blog

Minggu, 29 Januari 2012

serial inspirasi (1) "Dahsyadnya kata hati (prasangka), doa dan Shodaqoh"

Dahsyadnya kata hati (prasangka), doa dan Shodaqoh

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (albaqoroh 261)



2007 adalah tahun saya lulus dari sekolah menengah atas atau sering temen2 mengatakan SMA, tepatnya saya adalah lulusan SMA N 2 Lamongan (SMADA LA) kata orang2 Lamongan dan sekitarnya sich ini sekolah bergengsi iyaaa bahasanya sekolah terfavorit di kawasan tersebut.. well bukan itu ini nyang akan saya sampaikan dalam tulisan ini.

Selain sekolah di SMA 2 Lamongan saya juga berstatus santri dari sebuah pesantren di Lamongan, namanya Ponpes Roudlotul Quran Tlogo anyar, dari tempat ini saya banyak mengenal tentang islam dan segala macam yang ada di dalamnya termasuk adalah doa dan shodaqoh..



Masuk SMADA adalah sesuatu banget bagi saya. Hehehe..



Ada suatu yang menarik ketika masuk smada, ketika masuk ruang tata usaha saya bertemu dengan seorang karyawan, seorang ibu2 tidak berjilbab atau belum menutupi rambutnya, ketika bertemu dengan beliau suatu untaian kaliamat berdetak di dalam hati saya “semoga ibu ini segera menutupi rambutnya alias berjilbab”,... wowww dahsyadnya kata2 dalam hati tadi.. beberapa hari kemudian saya kembali bertemu dengan beliau dengan kondisi yang sangat berbeda. SUDAH BERJILBAB.. semoga istiqomah yaa buuu... aamiin.



Masuk dunia kampus dengan berbagai macam orang di dalamnya membuat banyak hal bisa menjadi pelajaran dalam hidup, yaaaa lagi2 tidak jauh dengan dunia kata hati, doa, dan shodaqoh. Keajaiban kejadian dari ibu karyawan SMADA tadi terjadi lagi di kampus saya, kalau yang terjadi ini adalah kepada ibu2 karyawan FKM dan mahasiswi fkm. Alhamdulillah sekaranmg mereka berjilbab, suatu masa ketika dulu saya bertemu dengan mereka dengan kondisi belum berjilbab, kata hati saya muncul sama dengan yang muncul ketika saya bertemu dengan ibu karyawan SMADA. semoga istiqomah yaa ibu karyawan dan teman kulia.. aamiin..



mari lanjutkan keajaiban dunia dari Sang Pengatur Hidup...



Tahun 2008 ada seorang teman mengajak saya untuk ikut program dikti bernama program kreativitas mahasiswa (PKM), dengan senang hati saya menerimanya... subhanallah ternyata PKIM kami lolos untuk didanai dikti, yeees prestasi ini, hehehe. Ada hal menarik lagi lanjutan dari cerita ini, hati saya kembali berkata intinya adalah sebagian uang hasil PKM ini nanti saya shodaqohkan ke pondok atau Pak yai di ponpes roudlotul Quran. Ternyata memang uang pkm tersebut sisa, secara pasti dibagi2 dunk. Hehehehe. Niat untuk shodaqoh semakin tinggi.



Akhirnya kesempatan merealisasikan niat pun tiba, setelah rapat salah satu ormawa di FKM UA saya bergegas meluncur kota tercinta, Lamongan. Sampai di pom bensin waktu nya ngisi bensin... sebuah kejadian mebuat dag dig dug hatiku pun terjadi. Tas belakang saya terbuka.. waoow dompetku gak ada... tambah bingung. Alhamdulillah ada uang di saku masih bisa beli bensin. Niat meluncur Lamongan harus diperlambat saya kembali menyusuri jalan kembali ke kampus, ternyata nihil gak ada dompet. Kembali ke kos bungkar kasur juga gak ada, akhirnya lemes dech.. heeem uang sisa PKM, KTM, KTP, kartu ATM dan kartu berharga lainnya semua ada di dompet.



Niat pulang sudah bulat karena sepupu saya besoknya menikah, akhirnya rencana pulang sendiri pun berubah harus ada yang menemani karena pikiran lagi gak normal, heheheh Alhamdulillah seorang kakak kelas menemani saya pulang (maksih ya mas ketua BEM FKM2009). Ok saya tetep pulang.

Sampai di rumah akhirnya berkumpul keluarga, iyaa ada yang memarahi, ada yang menasehati, ada juga yang menghibur.. iyaaa itulah keluarga, saya yakin semua itu untuk kebaikan saya. Ok cerita dompet dan niat shodaqoh kita lanjutin,, Niat saya untuk shillaturrahim ke pesantren semasa saya SMA akhirnya terlaksana, di pesantren bertemu adek2 kelas, ustadz, ustadzah dan yang paling penting bertemu Pak Kyai, saya pun cerita habis kehilangan dompet.

Masih ingat dengan niat shodaqoh saya kan? Iya niat itu tetap saya laksanakan meskipun dompet dan uang sisa PKM sudah tidak saya pegang, Alhamdulillah ada uang saku dari ibu, iya uang ini yang saya berikan ke Pak Yai, Waoow Subhanallah tahukah anda? Pas tepat saya memberikan uang ke Pak Yai, ada sebuah telepon kepada pesantren, yang membuat tidak biasa, telpon itu ditujukan kepada saya, padahal anda tahu saya sudah alumni ketika itu.

Salah seorang pengasuh pesantren memanggil saya, saya pun masuk ke rumah Pak Kyai, menunggu telepon, kriinggg ya telpon pesantren berbunyi, ternyata memang buat saya, suara dalam telpon itu berkata intinya gini “dengan mas syahrul? Saya ikhsan mas, saya kamaren menemukan dompet di lampu merah dekat unair, apa benar dompet mas hilang?”.

Waoow subnahanallahu walhamdulillah, inilah yang dalam hadist disebutkan “asshodaqotu tatfa’ulbala’”. Alhamdulillah saya segera kembali ke Surabaya dan dompet saya pun kembali, dalam kondisi yang utuh tanpa ada yang kurang. Setelah bertemu dengan mas ikhsan (yang menemukan dompet) dia menghubungi pesantren saya karena dalam dompet saya ada kartu tanda santri. KTS inilah yang menhantarkan pertemuan saya dengan dompet. Hehehehe.

Skenario yang sangat indah dari Sang Sutradara kehidupan Allah SWT. Yang membuat sangat luar biasa adalah, mas ikhsan telpon ke pesantren pas tepat saya berda di sana pas tepat juga setelah saya memberikan infaq ke Pak Kyai. LUuuar biasa kan? Mantab.





Ok masih ada yang lain lagi ini....



Tahun 2009 ada sebuah perhelatan besar di universitas Airlangga berjudul “PEA” atau Pekan Airlangga, acara ini diadakan di Tunjungan Plaza Surabaya, saya adalah salah satu penerima dana hibah 25juta untuk wirausaha, sehingga saya ikut dalam acara itu... kejadian yang luar biasa lagi2 tentang shodaqoh, bahkan ini lebih ajaib lagi.. setelah sholat magrib di lantai 7 Tunjungan Plaza, di depan mushollah ada kotak infaq, saya merogoh saku ada uang seribu atau lima ratus saya agak lupa, saya masukkan ke kotak infaq terbut dan akhirnya saya turun ke lantai 6 tempat acara berlangsung. Subhanallah waaoow keren frennnds sampai di lantai 6 di depan saya tergeletak uang 100 ribu rupiah.. heeemmmm uang siapa ini, sudah diumumkan gak ada yang merasa. Ok lah inilah janji Allah akan melipat gandakan. Ternyata benar bahkan tanpa hitungan jam, hanya hitungan menit uang yang saya masukkan kotak infaq kembali ke kantong saya 100 atau 200 kali lipat.



Heemmm ada lagi kawan semoga mengispirasi kalian.



Tahun 2010 saya menjadi seorang ketua departemen agama islam di BEM FKM UA, cara mudah menyebut departemen tersebut adalah DAI. Ketika menjadi ketua DAI saya menitipkan uang sebesar 106 ribu kepada seorang akhwat (tahun 2011 akhwat ini menjadi sekretaris saya di Kaderisasi UKMKI) agar diinfaqkan kepada UKMKI untuk menyukseskan acara FSLDKN di Ambon. Subhanallah waooow kita harus semain yaqin dengan janji Allah SWT. Keesokan harinya saya dihubungi seorang kakak kelas ada titipan dari dosen buat DAI, akhirnya titipan itu saya ambil, ternyata amplop, saya buka amplop itu, heeemm tahukan anda?, ternyata isinya Uang sebesar 2 juta rupiah. Ckckckc kejadian ini semakin meyakinkan kita tentang surat albaqoroh 261. 106 ribu diganti Allah 2juta... ALLAHU AKBAR... ayoo shodaqoh.



masih mau lanjut dengan inspirasi yang lain kan.. ayoook kita lanjutin



Tahun 2011, dua kejadian yang sangat menarik bagi saya, dengan judul yang sama “shodaqoh dan kata hati”.

Tanggal 29 oktober sahabat saya, teman sewaktu SMP akan wisuda, wisuda dari Institut teknologi bandung (ITB), mendengar kabar ini saya memiliki keinginan yang sangat kuat akhirnya hati pun berkata, “saya ingin menhadiri wisuda itu”. Heeemm tapi kondisi keuangan lagi tidak memungkinkan, yang penting ada niat lah bisa mengahdiri wisuda sahabat saya itu, akhirnya kurang lebih seminggu sebelum tanggal 29 oktober saya mendapat sebuah sms dari seseorang yang dulu membina saya, intinya adalah saya ditawari masuk dalam sebuah organisasi yang didirikan kementrian pemuda dan olah raga yang konsen dalam moral etika pemuda Indonesia bernama FKAPMEPI, tanpa pikir panjang saya mengatakan insya Allah siap. Setelah itu besoknya seorang wanita menelpon saya, “pak, bisa ikut pelatihan character building kementrian pemuda dan olah raga di Bandung tanggal 27 oktober sampai 6 november perwakilan FKAPMEPI?”. Subhanallah... keren sekali skenarioMu Yaa Allah.. akhirnya saya pun brangkat ke Bandung... Allah SWT memberi lebih daripada keinginan saya, tidak hanya bisa bertemu temen saya yang habis wisuda di ITB, saya bisa menikmati fasilitas yang luar biasa, transportasi Pulang pergi Bandung-Siurabya dengan pesawat terbang, tinggal di hotel bintang 4, kesempatan duduk di kursi VIP bersama wakil presiden RI, menteri Pemuda Olah raga, dan gubenur Jawa Barat dalam acara peringatan hari sumpah Pemuda tingkat Nasional di stadion siliwangi Bandung, dan berbagai macam fasilitas yang secara cuma-cuma diberikan kepada saya, termasuk uang saku. Hehehehe.



“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (arrahman 23)



Masih di akhir tahun 2011, masa akhir amanah saya di kaderisasi UKMKI, berbagai macam kegiatan diadakan UKMKI, pastinya dana yang dibutuhkan juga besar. Akhirnya sang ketua UKMKI memberikan sebuah amanah kepada semua BPH UKMKI (termasuk saya) harus bisa mendapatkan sedikitnya uang satu juta untuk rangkaian acara tersebut.

Waoow angka yang cukup besar bagi saya yang baru lulus dan belum wisuda, hehehe. Beberapa kali ketua UKMKI menanyakan kepada saya baik lewat SMS maupun secara langsung, dan saya menjawab “insya Allah ada” hehehe padahal ketika itu belum serupiah pun saya dapat.

Di hari2 akhir kepengurusan, masih dengan hal yang sama saya belum juga bisa mengumpulkan uang satu juta itu, saya sms beberapa alumni ukmki, ada yang menjawab ada juga yang tidak, selain itu juga nyebar poroposal ke dua dosen saya di FKM. Namun sekali lagi ketika ditanya saya menjawab “insya Allah ada”. Tibalah di suatu hari ada sms masuk kepada saya dari seorang alumni, ternyata Alhamdulillah beliau infaq 300 ribu. Alhamdulillah dapat 300 ribu, masih kurang 700 ribu nich... kemudian saya teringat saya tanggal 14 desember 2011 diminta mengisi outbond di salah satu ormawa di poltekes kemenkes RI. Semoga dari situ nanti ada uang yang bisa saya infaqkan ke UKMKI. Iyaa ternyata benar Alhamdulillah dapat amplop, karena ketika itu saya mengajak teman saya untuk mengisi, akhirnya saya berikan ke temen saya 50 ribu, dan saya infaqkan ke UKMKI 180 ribu, dengan harapan Allah nanti melipat gandakan 10X lipat menjadi 1j uta 800 ribu untuk UKMKI pastinya. . Alhadulillah 450 ribu sudah terkumpul... subhanallah setelah infaq 180 ribu itu akhirnya Allah memberikan ganti kepada saya melalui ide yang bisa dibilang konyol tapi ternyata sangat ,mancur.. saya buka kontak di hp.. dan ide itu muncul.

Saya menulis sebuah sms “assalamu’alaikum. Bagaimana saudaraku kabarnya? Semoga baik2 saja. Saya mau ngasi kabar nich. Terutama saudaraku yg sudah bekerja. UKMKI lagi butuh banyak dana. So to the point aja, saya minta bantuan dana. Bisakah? Semoga diganti 10X lipat bagi yang balas sms saya dengan jawaban IYA saya infaq Rp. (silahkan diisi) jazakumullah. Syahrul M.”. heheheh mungkin bagi yang baca sms ini terkesan konyol ya,,, kayak sms2 penipuan yang sedang marak. heheheh

Sms tersebut saya sebar ke mahasiswa, baik yang aktif UKMKI maupun tidak, saya sms juga ke alumni UA. Subhanallah silahkan anda coba.. setelah sms itu respon yang luar biasa, atas ijin Allah mereka pun membalas dengan balasan yang tidak saya sangka, intinya ada yang ok dan ada yang belum ok. Heheheh... namun alamdulillah benar. Allah mengganti 180 ribu itu dengan jumlah total dana yang saya kumpulkan sebesar 2 juta 150 ribu. lebih dari target saya (10X lipat) Dari sini bisa kita ambil sebuah pelajaran luar biasa, “dimana ada kemauan di situ ada jalan dan keputusan Tuhan yang Luar biasa, tak bisa dijangkau akal manusia. Iya Luar Biasa Allahu Akbar...!!!



Saudaraku semoga tulisan ini mampu menginspirasi kita, dan saya yakin kalian pun punya cerita yang bahkan mungkin lebih dahsyad dari yang saya tulis disini..



Inilah bukti janji Sang Sutrada Hidup yang takkan pernah mengingkari janjiNya.



“Aku adalah apa yang hambaKu sangkakan, dan Aku akan selalu bersamanya selama ia mengingat-Ku (hadist Qudsi)



semoga bermanfaat


salam Inspirasi, bermanfaat tiada henti. ^_^



Syahrul Muflikhun.



*kata-kata dalam sms atau telpon tidak sama persis, karena lupa.hehehe

Sabtu, 21 Januari 2012

serial kaderisasi (1)


Kualitas dan kuantitas dalam da’wah.

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ



Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (ali imron 146)

Ada 4 hal dalam dakwah yang perlu kita pahami.

Da’wah adalah tugas para rosul (muhimmaturrusul). Da’wah menjadi prestisus karena da’wah adalah tugas para rosul, ketika seorang kader da’wah melakukan pekerjaan da’wah maka ia adlah penerus para Rosul. Penerus perjuangan menegakkan kalimatullah.
Da’wah menghasilkan pahala yang sangat besar (alhusulu ajriladzimi). Tidak bisa dipungkiri bahwa da’wah akan menghasilkan pahala yang sangat besar bahkan rosulullah menyampaikan dalam sebuah hadistnya sebanding dengan seluruh isi di tempat dimana matahari ada.
Menyelamatkan dari adzab yang besar (annajahu alaa al-adzabi al-alimi). Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan, begitu pula dengan bagaimana kita menyampaikan dan mengajak manusia dalam islam, sehingga dengan da’wah, kita akan dengan mulus menjawab pertanyaan apa yang sudah kita lakukan untuk umat, hal ini lah yang menyebabkan da’wah mampu menyelamtkan kita dari adzab yang pedih Karena ketidak pedulian kita terhadap umat.
Da’wah adalah jalan menuju kebaikan umat (atthoriqu ilaa khoiri ummatin). Berbagai macam permasalahan umat ini membutuhkan sebuah solusi, solusi menuju perbaikan, solusi yang mampu mengangkat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Iyaa dengan da’wah islam adalah sebuah cara menuju kebaikan umat.

Dari 4 hal tersebut dua hal menarik untuk kita kaji adalah poin pertama dan ke empat. Poin pertama menunjukkan kita bahwa da’wah merupakan tugas para rosul, tugas ini akan senantiasa terus diwariskan Sehingga akan muncul pewari-pewaris tugas yang kemudian bergelar “kader da’wah”. Iya kader da’wa lah yang akan mengemban tugas mulia tugas para rosul ini, tugas yang akan menjadikan umat ini menjadi lebih baik, kokoh imannya, bagus ibadahnya, dan sempurna akhlaqnya. Poin ke empat menunjukkan bahwa salah satu tujuan dari da’wah adalah menjadikan umat ini menjadi baik, umat yang kokoh aqidahnya yang hanya menyembah dan meng-esakan Tuhan semesta alam Allah SWT dan meyakini bahwa Muhammad adalah RosulNya, sehingga menjalankan ibadah atas ajarannya, dan umat yang memiliki akhlaq sempurna sebagaimana tujuan diutusnya beliau.

Dari paparan di atas tentang kader da’wah maka dua kunci kemenangan kader da’wah menuju kebaikan umat yang harus dikokohkan. Yakni kualitas dan kwantitas kader da’wah, dalam surat ali imron 146 di atas terkandung dalam kalimat “Ribbiyuuna katsir”. Kader da’wah dalam menjalankan tugasnya harus memiliki dan mempertahankan bahkan meningkatkan kualitasnya sebagai kader da’wah, kualitas ubudiyahnya kepada Allah SWT melalui amal yaumiyah dan kualitasnya dalam interaksi dengan masyarakat melalui mummalahnya. Dalam konteks surat di atas diterangkan dengan kalimat “pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”.

Setelah kualitas, kunci kemenangan kader da’wah selanjutnya menuju perbaikan umat adalah kuantitas. Kuantitas kader da’wah adalah hal yang logis menjadi sebuah sarana kemenangan da’wah, begitu banyaknya sendi kehidupan membutuhkan sumber daya manusia yang juga banyak untuk mengelolahnya, dan da’wah islam adalah “syumul” merambah setiap aspek kehidupan. aspek pendidikan, ekonomi,politik, hukum, dan lainnya membutuhkan kader da’wah untuk mengisinya. tapiii ingat lagi SDM yang berkualitas. Dalam konteks surah ali imron Allah memberi tahu kita dengan kalimat “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa”.

Kualitas dan kuantitas….

Marilah menjadi perhatian kita wahaii kader da’wah… kemenangan da’wah ini adalah sebuah hal yang telah dijanjikan Allah sehingga tugas kita adalah untuk menjalani proses menuju kemenangan tersebut. Proses itu membutuhkan kader da’wah yang berkualitas dihadapan Allah dan dihadapan mahluqNya serta jumlah kader da’wah yang banyak yang merambah setiap aspek kehidupan.

Wahaiii kader da’wah….

Mari persiapkan kader-kader da’wah penerus risalah rosul, buka pintu-pintu rekrutmen para calon penerus risalah rosul ini, insya Allah setiap kebaikan yang disebar oleh kader da’wah yang muncul dari usaha kita adalah amal jariah yang akan senantiasa menjadi tambahan tabungan akhirat.

Semoga Allah senantiasa memberikan keistiqomahan, keikhlasan, dan kekuatan dalam menjalankan amanah da’wah. Aamiin yaa Robb.

Ingat… kualitas dan kuantitas. Ok?



Rumah perjuangan komsat Airlangga,

9 Januari 2012.

Syahrul Muflikhun