Halaman

Assalamu'alaikum

selamat Datang, ahlan wa sahlan, welcome in my blog

Minggu, 25 Oktober 2020

Menemukan Nilai Terbaik

Menemukan Nilai Terbaik. Oleh: Syahrul Muflikhun Ketenangan jiwa diantaranya tersumber dari baiknya prasangka. tercapainya cita dan terkabulnya doa diantaranya tersebab baiknya prasangka. Keyakinan kita pada kalimat inilah sumbernya Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى “Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih) Diantara dengan prasangka terbaik itu bisa kita gunakan menemukan nilai terbaik dari berbagai kejadian yang menimpa kita. Karena semua itu adalah taqdir yang bagaimana bisa caranya agar kita menemukan nilai terbaik dalam menjalaninya. Nilai itu diberikan setelah ada ujian Setelah ada tantangan setelah ada perjuangan setelah ada kesabaran menemukan nilainya. Menemukan nilai terbaik ini lah yang harus senantiasa mengiringi prangsangka kita kepada Sang Pemberi. Mencari seribu bahkan mungkin bisa sejuta atau lebih sebaik prasangkanya terhadap taqdirNya, untuk menemukan kepastian akan ada nilai terbaik darinya. Laksana Yusuf mengetahui nilai terbaiknya menjadi penguasa setelah sebelumnya dimasukkan ke sumur oleh saudaranya Laksana Hajar bersama ananda tercintanya Ismail setelah berada di lembah tandus Makkah menemukan nilai terbaiknya memancarnya air zam zam sampai kini nilai terbaik itu dirasakan jutaan manusia dunia Dan banyak laksana lainnya yang menemukan nilai terbaik setelah bahkan ada yang sedang menjalani taqdirNya. Zaman Corona? Kita sudah mulai menemukan nilai nilai terbaik dari taqdir terciptanya makhluq halus ini. Komunikasi Rekreasi Pola hidup Sekarang mulai terasa.. Bisa jadi ini lah diantara nilai terbaik.. Adakah Nilai terbaik lainnya? Proses demi proses kan kita temukan.. Lamongan, 25 Oktober 2020

Jumat, 07 Februari 2020

MENJADI TERBAIK DENGAN SALING MENASEHATI

MENJADI TERBAIK DENGAN SALING MENASEHATI

Setiap kita mempunyai kesempatan untuk menjadi yang terbaik, menjadi terbaik juga dambaan setiap orang. Terbaik menurut versi siapa? Itu lah yang menjadi pertanyaan pula yang harus kita jawab. Sebagai seorang muslim dan mu’min tentunya menjadi yang terbaik harus kita dasarkan pada versi yang benar. Versi siapa itu? Versi Allah SWT dan RosulNya. Menjadi yang terbaik menurut Allah dan Rosulnya haruslah menjadi dambaan kita umat yang beriman.
Menjadi terbaik menurut versi Allah dan Rosulnya itu seperti apa? Mari kita bahas bersama, menjadi terbaik dalam kontek umat beriman, yaitu sesuai dengan Alqur’an dimana Allah menyampaikan firmaNya tentang hal tersebut dan  sesuai dengan assunnah dimana Rosulullah menyampaikan dalam ucapan dan tindakan beliau yang terterima oleh kita dalam paket Hadist Sang Nabi.
Dalam firmanNya di surat Ali imron ayat 110, Allah SWT menyampaikan manusia terbaik yaitu mereka yang menyuruh kepada yang ma’ruf atau semua perkara yang baik dan dicintai Allah SWT dan mencegah dari perbuatan yang mungkar atau semua perkara yang buruk dan dibenci Allah SWT. 

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
 (QS. Ali Imron: 110).

Perintah untuk menyeruh kepada yang ma’ruf juga Allah sampaikan dalam Luqman 17:

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” 
(QS. Luqman: 17)

Memahami bahwa menyeruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar adalah perkara yang harus bisa dilakukan oleh seorang mu’min, diantaranya bisa dilakukan dengan menasehati, mengajak kepada yang ma’ruf yaitu perkara yang dicintai Allah SWT.  Bahkan sebaik baik perkataan sebagaimana friman Allah SWT dalam fussilat 33 adalah perkataan orang yang menyeruh kepada Allah.

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" 
(QS. Fussilat: 33)

Saling memberi nasehat ini merupakan juga bentuk lain dari saling menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan. Begitulah orang yang beriman seharusnya. Allah pun sampaikan:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 2)

Jadi para pembaca yang budiman,
Menjadi yang terbaik menurut versi Allah haruslah menjadi dambaan kita setiap mu’min, mari menjadi terbaik dengan saling menasehati, saling mengajak dalam kebaikan dan mencegah keburukan, selain menjadi yang terbaik dengan saling menasehati, hal ini juga jalan terhindarnya kita dari kerugian di dunia dan di Akhirat, begitulah Allah samapaikan :

  وَٱلۡعَصۡرِ ١   إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢   إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran, serta nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”
(Q.S. Al-‘Ashr: 1—3)

Saling menasehati jalan menolong saudara
Saling menasehati jalan Meraih taqwa
Saling menasehati jalan meraih kebaikan, terhindar kerugian
Maka Saling menasehatilah agar menjadi terbaik di sisi Sang Maha Kuasa.


Penulis : 
Fb: Syahrul Muflikhun
Ig: @syahrulbq
Youtube : Syahrul BEQI


Minggu, 07 Mei 2017

Sebaik Prasangkamu

Sebaik Prasangkamu

Syahrul Muflikhun
Baitul Qur'an Sragen

Ketenangan jiwa diantaranya tersumber dari baiknya prasangka.
tercapainya cita dan terkabulnya doa diantaranya tersebab baiknya prasangka.

Keyakinan kita pada kalimat inilah sumbernya

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih)

Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60)

Sebaik prasangkamu pada Tuhan pemegang jagad Pengabul doa, sebaik itulah Tuhan akan kabulkan setiap pinta hambaNya.

terkisah dalam episod hidup saya

Tanggal 29 oktober 2011 sahabat saya, teman sewaktu SMP akan wisuda, wisuda dari Institut teknologi bandung (ITB), mendengar kabar ini saya memiliki keinginan yang sangat kuat akhirnya hati pun berkata, “saya ingin menghadiri wisuda itu”, tapi kondisi keuangan lagi tidak memungkinkan, yang penting ada niat lah bisa mengahdiri wisuda sahabat saya itu, akhirnya kurang lebih seminggu sebelum tanggal 29 oktober saya mendapat sebuah sms dari seseorang yang dulu membina saya, intinya adalah saya ditawari masuk dalam sebuah organisasi yang didirikan kementrian pemuda dan olah raga yang konsen dalam moral etika pemuda Indonesia bernama FKAPMEPI, tanpa pikir panjang saya mengatakan insya Allah siap. Setelah itu besoknya seorang wanita menelpon saya, “pak, bisa ikut pelatihan character building kementrian pemuda dan olah raga di Bandung tanggal 27 oktober sampai 6 november perwakilan FKAPMEPI?”. Subhanallah... keren sekali skenarioMu Yaa Allah.. akhirnya saya pun brangkat ke Bandung. Allah SWT memberi lebih daripada keinginan saya, tidak hanya bisa bertemu temen saya yang habis wisuda di ITB, saya bisa menikmati fasilitas yang luar biasa, transportasi Pulang pergi Bandung-Surabya dengan pesawat terbang, tinggal di hotel bintang 4, kesempatan duduk di kursi VIP bersama wakil presiden RI, menteri Pemuda Olah raga, dan gubenur Jawa Barat dalam acara peringatan hari sumpah Pemuda tingkat Nasional di stadion Siliwangi Bandung, dan berbagai macam fasilitas yang secara cuma-cuma diberikan kepada saya, termasuk uang saku. Inilah nikmat dariNya, semoga hamba termasuk orang yang bersyukur atasnya.

Sebaik prasangkamu, maka berprasangka baiklah yang kuat atas setiap doa dan cita, sangat mudah bagi Allah SWT, Tuhan Penguasa alam, untuk membuat skenarioNya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)


mensyukuri nikmat
malam di Malioboro
7 Mei 2017
11 Sya'ban 1438 H

Kamis, 04 Mei 2017

Sesungguhnya Milikmu

Terkisah dengan indah, penuh hikmah tersebab kemuliaan akhlaqnya, dialah sebaik baik anak, sebaik baik istri dan sebaik baik ibu, Fathimah putri Rosulullah. Kalungnya menghantarkan kenyangnya si lapar, berpakaiannya yang tak berpakaian, kayanya si miskin dan merdekanya si budak.

Suatu hari datang kepada Rosulullah seorang Arab baduwy dengan pakaian compang camping dan dalam kondisi lapar. Dia meminta sesuatu kepada Rosulullah untuk bisa ia makan, namun ketika itu rosulullah juga dalam kondisi tidak punya, akhirnya Rosulullah menyuruhnya menemui putrinya fathimah, datanglah ia ke rumah fathimah untuk meminta sesuatu yang mengenyangkan perutnya.

Fathimah pun tidak memiliki apapun kecuali kulit domba kering yang biasa dipakai alas hasan dan husain karena saat itu memang juga dalam.kondisi sejak tiga hari belum makan. tapi si baduwy menolaknya apa yang bisa dia perbuat dengan kulit domba itu, akhirnya Fathimah putri Rosulullah memberikan kalung yang ia miliki, satu satunya harta berharga yang ia miliki.

Kembalilah si baduwy kepada Rosulullah dan menceritakan bahwa putri beliau telah memberikannya kalung, singkatnya segeralah ada seorang sahabat, ammar namanya membeli kalung itu dengan harga yang luar biasa seharga makanan yang baduwy butuhkan untuk mengenyangkan perutnya, pakaian yang menutupi auratnya, kendaraan yang ia pakai pulang, dan beberapa dinar dan dirham yang bisa dia bawa pulang. Sungguh si baduwy merasa orang terkaya setelah itu.

setelah membeli kalung itu Ammar meminyaki dan membungkus kalung itu dan menghadiahkan kepada Fathimah. Ammar mengutus budaknya bernama Sahmun dan menghadiahkan pula budaknya itu kepada fathimah. segeralah si Budak itu menuju rumah fathimah dan memberikan kalung yang sungguh kalung tadi awalnya adalah miliknya ia infaqkan dan kembali lagi kepadanya. keberkahan itu berlanjut setelah menerima kalung itu fathimah memerdekakan sahmun sang budak pengantar kalung tersebut.

Allahu akbar. Sesungguhnya milikmu berikanlah pada jalanNya, kau akan menerimanya kembali bahkan lebih.

Sesungguhnya milikmu yang sungguh milikmu adalah infaq yang kau keluarkan.

Kisah lain yang pernah saya alami
Tahun 2008 ada seorang teman mengajak saya untuk ikut program dikti bernama program kreativitas mahasiswa (PKM), dengan senang hati saya menerimanya. Alhamdulillah PKM kami lolos untuk didanai dikti. Ada hal menarik dari cerita ini, hati ini berkata bahwa uang hasil PKM ini nanti saya shodaqohkan ke pesantren atau saya berikan Pak yai di Pesantren yang dulu saya menimba ilmu, Roudlotul Qur'an namanya. Ternyata memang uang PKM tersebut sisa, secara pasti dibagi ke seluruh anggota. Niat untuk shodaqoh semakin membuncah.

Akhirnya kesempatan merealisasikan niat pun tiba, setelah rapat salah satu ormawa di FKM UA saya bergegas meluncur kota tercinta, Lamongan. Sampai di pom bensin waktu nya ngisi bensin, sebuah kejadian mebuat dag dig dug hatiku pun terjadi. Tas belakang saya terbuka. waoow dompetku gak ada, tambah bingung. Alhamdulillah ada uang di saku masih bisa beli bensin. Niat meluncur Lamongan harus diperlambat saya kembali menyusuri jalan kembali ke kampus, ternyata nihil gak ada dompet. Kembali ke kos bongkar kasur juga gak ada, akhirnya lemes dech. heeem uang sisa PKM, KTM, KTP, kartu ATM dan kartu berharga lainnya semua ada di dompet.

Niat pulang sudah bulat karena sepupu saya besoknya menikah, akhirnya rencana pulang sendiri pun berubah harus ada yang menemani karena pikiran lagi gak normal, heheheh Alhamdulillah seorang kakak kelas menemani saya pulang (maksih ya mas ketua BEM FKM 2009). Ok saya tetep pulang.

Sampai di rumah akhirnya berkumpul keluarga, ada yang memarahi, ada yang menasehati, ada juga yang menghibur. itulah keluarga, saya yakin semua itu untuk kebaikan saya. Ok cerita dompet dan niat shodaqoh kita lanjutin, Niat saya untuk shillaturrahim ke pesantren semasa saya SMA akhirnya terlaksana, di pesantren bertemu adek adek kelas, ustadz, ustadzah dan yang paling penting bertemu Pak Kyai, saya pun cerita habis kehilangan dompet.

Masih ingat dengan niat shodaqoh saya kan? Iya niat itu tetap saya tunaikan, meskipun dompet dan uang sisa PKM sudah tidak saya pegang, Alhamdulillah ada uang saku dari ibu, uang ini yang saya berikan ke Pak Yai, Waoow Subhanallah Allahu akbar, tahukah anda? Pas tepat saya memberikan uang ke Pak Yai, ada sebuah telepon kepada pesantren, yang membuat tidak biasa, telepon itu ditujukan kepada saya, padahal anda tahu saya sudah alumni ketika itu.

Salah seorang pengasuh pesantren memanggil saya, saya pun masuk ke rumah Pak Kyai, menunggu telepon, kriinggg ya telpon pesantren berbunyi, ternyata memang buat saya, suara dalam telpon itu berkata intinya gini “dengan mas syahrul? Saya ikhsan mas, saya kamaren menemukan dompet di lampu merah dekat unair, apa benar dompet mas hilang?”.

Waoow subhanallahu walhamdulillah, inilah yang dalam hadist disebutkan “asshodaqotu tatfa’ulbala". Alhamdulillah saya segera kembali ke Surabaya dan dompet saya pun kembali, dalam kondisi yang utuh tanpa ada yang kurang. Setelah bertemu dengan mas ikhsan (yang menemukan dompet) baru tahulah saya bahwa dia menghubungi pesantren saya karena dalam dompet saya ada kartu tanda santri (KTS). KTS inilah yang menghantarkan pertemuan saya dengan dompet.

Skenario yang sangat indah dari Sang Sutradara kehidupan, Allah SWT,. Sesuatu yang membuat sangat luar biasa adalah, mas ikhsan telepon ke pesantren pas tepat saya berada di sana pas tepat juga setelah saya memberikan infaq ke Pak Kyai. Luar biasa kan?
Allah SWT Sang Pengatur jagad.
semua terjadi atas kehemdakNya.

Sesungguhnya milikmu, jadikan ia penuh berkah melawati batas usia.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Sabtu, 29 April 2017

SEMAHAL MENJAGANYA

Sebuah kisah tercatat sejarah semasa tabiin, dialah abdah pemudah tangguh nan mahir memainkan pedang, hafidz 30 juz alqur'an menjadi menyempurna ia dimata manusia, suatu masa kala romawi menjadi lawannya di tengah kecamuk sabetan pedang, wanita cantik rupawan dari bangsa romawi terpandang olehnya, bergetarlah hatinya terpanah akan kecantikan dan pesona wanita romawi itu, berkirimlah surat ia kepada wanita tersebut. duhai adinda bagaimanakah aku bisa memilikimu? terjawablah surat tersebut dengan jawaban masuklah engkau ke dalam nasrani maka aku menjadi milikmu.
Nafsu syahwat telah menyelimutinya sutujuhlah ia dengan syarat sang wanita, masuklah ia ke dalam nasrani dan meninggalkan hidayah islam. ketika ditanya ia tentang alqur'an yg ia hafal ternyata hilanglah semua alqur'an yang ia hafal kecuali dua ayat saja yaitu : 
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
 “Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”
 ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ 
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS. Al Hijr: 2-3).

Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, akhirnya matilah ia dalam kondisi kafir. na'udzubillahi min dzalik.
Hidayah adalah karunia termahal yang Allah berikan kepada ummatNya, semoga kita bisa menjaga hingga akhir hayat, happy ending husnul khotimah.

Sering tanpa kita sadari bahwa kita menyepelekan suatu yang harus kita jaga berupa hidayah islam ini, seperti kaum hawa misalnya kadang ada yang ah gak papa majang foto tak berjilbab di medsos, penting aslinya berjilbab, atau yang laki ah gak papa gak sholat berjamaah yang penting tetep sholat padahal tidak ada halangan apapun yang memberatkan untuk datang sholat berjamah di masjid. dan hal hal yang seakan sepele yang sedikit demi sedikit menggerus iman.

Iman itu naik turun, naik dengan ketaatan, dan turun dengan kemaksiatan.

Semahal menjaganya, mendapatkannya adalah karunia terbesar dari Sang Maha Pemberi, itu lah hidayah.

Akhirnya terbaca doa yang terabadikan dalam firmanNya
 (رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ)
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (ali imron 8)

Mari bersama menjaga hidayah, menjaga iman dengan ketaatan. semoga kita semua happy endding husnul khotimah. aaamiin

 Syahrul Muflikhun
 Baitul Qur'an Sragen
30 April 2017
3 sya'ban 1438 H

Rabu, 26 April 2017

MEMBANGUN CINTA MERAWAT ASMARA Katakanlah cinta meski sederhana, seperti matahari terbit menghangatkan pagi Bangunlah cinta meski perlahan, seperti bata bata tersusun menjadi gedung nan tinggi Gelorakan asmara meski sederhana, seperti embun menghias daun pagi Rawatlah Asmara meski hanya dengan merumput di taman karena itu modal menggapai surgaNya. 5 tahun bersamamu cinta, bunda madinah meccah. semoga Allah karuniakan bahagia sampai ke surga. maafkan diri yang belum sempurna.

Minggu, 10 Juni 2012

ketika masul DAI curhat

Siang ini matahari tampak begitu ikhlas memberikan panasnya, sepoi angin pun sangat ridlo mendapingi panas mentari bersama begitu kompak memberi manfaat kepada insan yang mungkin sering mencederai mereka, aku melangkah menapaki tangga satu demi satu sampai lantai tiga Fakultas kesehatan Masyarakat menuju ruang Senat mahasiswa, disana rupanya sudah banyak orang yang menanti kedatanganku, karena aku salh satu peserta dalam forum itu, aku masuk ruangan rapat Be Pe Ha, atau badan pengurus harian BEM FKM, rapat belum dimulai, aku duduk masuk dalam lingkaran orang-orang terkenal di FKM, disitu ada Aditya,Aang ketua dan wakil Ketua BEM FKM, M.D. dzulfikar Arifi kadep D’forty mantan Wakil Ketua BEM dan Mahasiswa berprestasi 2008 versi mahasiswa FKM, ada juga Dian,Eka,Intan,Luluk,fajar,Sandra yang merupakan kadep dan yang mewakili dalam rapat Be Pe Ha itu.
Ada suara kecil berbisik masuk dengan halus ke relung hatiku, melihat jendela senat, dan akhirnya mendorong aku bergerak menuju jendela itu, kulilihat pemandangan yang indah, memang benar kalo dikatakan danau rektorat danau cinta, dari atas terlihat danau itu mirip dengan lambang yang sering dipuja para remaja yang sedang kasmaran. Mataku menuju pada satu pohOn dimana di bawah pohon itu sedang berkumpul beberapa mahasiswa yang terlihat sudah tidak asing lagi bagiku, para mahasiswa atau lebih tepat mahasiswi karena terlihat tidak ada kaum adam sama sekali di bawah pohon itu, sepertinya mereka adalah mahasiswi tingkat pertama, masih lucu dan imut-imut(Heeee amit-amit mungkin ya,,,) bercanda gurau entah membicarakan apa, tugas kulia, para cowok di kelasnya, atau entah membicarakan apa,,, yang jelas mereka terlihat santai dan menikmati acara itu, di tengan mereka ada beberapa irisan buah, kerupuk dan sambal… heemmm bisa ditebak itu adalah makanan yang biasa tanteku jual di desa, yaitu rujak… ya rujak rujak yang membuat mereka sangat akrab.
Kuperhatikan kembali sekelompok mahaiswi itu, memang tidak asing bagiku, dari cara penampilan dan sedikit terdengar suara mereka, karena jarak tiga lantai yang memisahkan kita.. penampilan dan suara itu sering bisa kudapati di bangunan sebelah kantin tempat mahsiswa berkumpul dan mencurahkan segala keinginannya dalam sebuah pertemuan dan perjamuan yang suci, yaaa itu adalah mahasiswi-mahasiswi yang sering bisa kudapati dalam lingkaran-lingkaran kecil di musholah FKM, kalo para aktivis yang suka dengan lingkaran-lingkaran kecil itu katanya sih biasanya disebut halaqoh-halaqoh… heeemm ternya sungguh indah ya, kelompok-kelompok kecil itu sungguh terlihat persaudaraanya dan rasa kasih sayangnya, ternyata tidak terbatas dalam kelompok-kelompok kecil yang sering kudapati di mushollah, tapi hari ini bisa kudapati dari atas ruang senat ini mereka berkumpul dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya di bawah pohon bertemankan mentari yang sopan karena tak terlalu melihatkan wajahnya,angin yang lebih sepoi dari biasanya di tambah danau cinta yang tampak indah…entah mengapa ada rasa yang begitu bangga melihat sekumpulan wanita di bawah pohon itu, bangga yang luar biasa terhadap persaudaraan,kasihsayang, cinta yang luar biasa dan pastinya keikhlasan yang terpancar dari wajah-wajah mereka, saya yaqin suatau masa merekalah yang melanjutkan estafet da’wah ini,
Suara ketua BEM sudah terdengar membuka rapat, dengan perasaan yang bangga membuncah dalam diriku kutinggalkan pemandangan indah itu, beranjak pada perkumpulan orang-orang yang bisa dikatakan pejabat kampus, namun entah belum ada rasa bangga meski berkumpul dengan orang-orang terkenal di kampus itu, saya lebih bangga kepada mahasiswi-mahasiswi di bawah pohon tadi dan juga kelompok-kelompok halaqoh mereka yang sering bisa didapati di mushollah atau taman kampus, meski jika dibandingkan mereka tak punya jabatas prestis di kampus, namun mereka lah saya yaqin yang akan meneruskan estafet perjuangan ini.
Ditengah rapat berjalan, kudengar suara yang sangat luar biasa yang saya yaqin itu adalah dari suara mahasiswi yang menikmati makanan yang biasa tanteku jual tadi, suara yang tambah menambah rasa banggaku pada mereka.
DAI BEM FKM, SEMANGAT TEBAR RAHMAT, DA’WAH GIAT UNTUK UMAT, ALLAHU AKBAR…!!!!!
Subhanallah… MAHASUCI ALLAH yang telah mengumpulkan dan mempertemukan aku dengan mereka.
jika disitu tidak ada orang mungkin mataku akan mengeluarkan air kebanggaan…^_^
DENGAN BANGGA
DI RUMAH PARA PENERUS PERJUANGAN
, GRIYA SYUHADAH.